ZONA EKSPRES – Siswa-siswi kelas 10 dan 11 Madrasah Aliyah Sirnamiskin, Kota Bandung mengikuti kegiatan pembinaan kebangsaan dan bela negara yang di selenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung dan Tim PKBN.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa-siswi terhadap nilai agama, persatuan, dan ideologi Pancasila.
Aswin Sulaeman Utama selaku Kepala Bidang 1 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung menyampaikan bahwa Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda agar tetap berpegang teguh kepada dasar negara Indonesia.
“Jadi kegiatan kita di madrasah aliyah sirnamiskin yang di ikuti oleh siswa kelas 10 dan 11 tersebut seperti biasa dengan melakukan penjabaran mengenai nafas aqidah dan Pancasila yang merupakan bagian dasar bagi bangsa Indonesia.” ujar Aswin saat di wawancarai oleh Redaksi Zona Ekspres pada Rabu (19/2/2025).
Dalam kegiatan ini, para siswa-siswi mendapatkan pemaparan mengenai pentingnya aqidah dan agama sebagai fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Para pemateri menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan harus terus dijaga agar tidak terlepas dari ideologi Pancasila.
Aswin Menjelaskan terdapat dua metode untuk melakukan kegiatan pembinaan kebangsaan diantaranya yaitu metode pemaparan dan listening serta metode diskusi interaktif
“Jadi kita terdapat dua metode yaitu metode yang pertama dengan cara langsung dengan cara memberikan pemaparan dan listening kepada mereka. Selanjutnya metode yang kedua yaitu metode diskusi, yang dimanana metode tersebut diharapkan mereka dapat menyampaikan informasi secara luas dengan menggunakan bahasa sendiri.” jelas Aswin.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para siswa. Mereka terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi, baik dalam mendengarkan pemaparan maupun saat berpartisipasi dalam diskusi.
Kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mereka dalam memahami konsep kebangsaan serta cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pelaksanaannya terdapat tantangan utama dalam pembinaan kebangsaan yaitu bagaimana menjelaskan konsep tersebut secara jelas dan tepat kepada masyarakat agar dapat mudah untuk di pahami dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
“Jadi yang ada di depan kita mengenai tantangan nya yaitu menjelaskan kepada masyarakat tentang pembinaan kebangsaan itu seperti apa dan bagaimana.” pungkas Aswin
Diharapkan melalui pembinaan kebangsaan ini, para siswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat luas.
Dengan pemahaman yang kuat tentang aqidah, agama, dan ideologi Pancasila, generasi muda dapat menjadi pilar utama dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. *** (Rifqi Syeikh)