Gempa Kembar Guncang Tapanuli Utara, Picu Longsor dan Kerusakan Rumah Warga

banner 468x60

ZONA EKSPRES – Dua gempa bumi dengan kekuatan hampir serupa mengguncang Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Selasa (18/3/2025) pagi.

Fenomena ini dikenal sebagai doublet earthquake atau gempa kembar, di mana dua gempa bermagnitudo hampir sama terjadi dalam waktu berdekatan dan lokasi yang relatif sama.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pada pukul 05.22 WIB dengan magnitudo 5,5 dan kedalaman 10 km, di koordinat 1,91°LU dan 99,10°BT.

Satu menit kemudian, tepatnya pukul 05.23 WIB, gempa kedua mengguncang dengan magnitudo 5,6 pada kedalaman yang sama, berpusat di koordinat 1,90°LU dan 99,02°BT.

Menurut BMKG, kedua gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra, tepatnya di Segmen Toru. Gempa tergolong sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan mekanisme sesar geser (strike-slip).

Dampak Gempa: Picu Longsor dan Kerusakan Rumah

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah di Tapanuli Utara dan mengakibatkan sejumlah kerusakan.

Di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, gempa memicu longsoran yang menimpa dua rumah warga. Sementara itu, di Desa Lobupining, Kecamatan Adiankoting, beberapa rumah mengalami kerusakan akibat getaran gempa.

Hingga pukul 07.10 WIB, BMKG mencatat telah terjadi empat kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,4 dan terkecil 2,1.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Kami akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah ini dan mengimbau warga agar tetap tenang namun waspada,” ujarnya.

Pihak berwenang kini tengah melakukan pendataan lebih lanjut terkait dampak gempa serta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *