ZONA EKSPRES – Tim Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan evakuasi dan penyelidikan di lokasi kejadian insiden penyerangan terhadap guru honorer dan tenaga kesehatan, serta pembakaran fasilitas publik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, yang dilakukan oleh OPM.
Menurut Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, penyelidikan dilakukan di tiga lokasi utama, yaitu perumahan guru, RS Efata, dan sekolah yang mengalami perusakan.
“Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata dan selanjutnya ke Dekai, Yahukimo,” katanya.
Menurut Faizal, olah TKP merupakan bagian penting dari proses penyidikan berbasis Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kebenaran peristiwa pidana.
“Olah tempat kejadian perkara dilaksanakan untuk membuat terang suatu peristiwa pidana sebagai bagian dari Scientific Crime Investigation sehingga kami dapat mengumpulkan barang bukti, keterangan saksi di lapangan untuk dapat mengetahui bagaimana peristiwanya dan siapa pelaku,” ungkapnya.
Menurut hasil penyelidikan di lokasi kejadian, insiden penyerangan dan pembakaran di Distrik Anggruk berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu.
Sekitar 15 orang pelaku menyerang guru-guru honorer dengan senjata tajam, membakar dua rumah dinas guru, merusak tujuh ruang kelas sekolah, serta menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.
“Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang dan patah tulang terbuka di tangan sementara tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam,” katanya lagi.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana.
“Kami juga meminta kerja sama aktif masyarakat untuk melaporkan informasi penting terkait pelaku,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat di Yahukimo dan sekitarnya untuk tetap waspada dan tidak terpancing provokasi serta segera melapor jika memiliki informasi tentang keberadaan para pelaku.
“Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif,” ucapnya.
Tim penyelidik gabungan berhasil mengumpulkan beberapa barang bukti, termasuk serpihan kaca, bilah parang dan pisau terbakar, serta sampel material bangunan yang hangus.
Beberapa saksi juga telah memberikan keterangan untuk memperkuat proses penyelidikan. Sementara itu, personel Ops Damai Cartenz terus melakukan penjagaan dan pemantauan intensif di Distrik Anggruk untuk mencegah gangguan keamanan lanjutan.
Polri menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat di wilayah Papua dari aksi kekerasan.***
Editor: Rifqi